Judul:
LAPORAN PENDOKUMENTASIAN: PENDAMPINGAN KASUS FOCAL POINT KONSORSIUM CRISIS RESPONSE MECHANISM
Tim Penulis:
Yosua Octavian
Kiki Marini Situmorang
Editor:
Miki R. Salman
Penata Letak:
Galih Gerryaldy
Kontributor:
1. Agus Nugraha 8. Lala Fayriz
2. Amanda Sandova 9. Melati Adelia Dewi
3. Amek Adlian 10. Nariesta Reviana
4. Ance Grande 11. Niko Destri Putra
5. Echa Wao’de 12. Rana Tryan
6. Heru Prasetyo 13. Virra Mendoza
7. Ibheq Cori Cori
Diterbitkan atas kerjasama
Konsorsium Crisis Response Mechanism (CRM) dan Kurawal Foundation pada November 2021
Konsorsium Crisis Response Mechanism (CRM) merupakan sebuah mekanisme koordinasi pada tingkat nasional untuk mengkoordinasi dan memobilisasi sumber daya di dalam pencegahan dan pengelolaan krisis terhadap LGBTIQ di Indonesia.
Judul:
Bertumbuh Dalam Pusaran Krisis | Growing in A Vortex of Crises
Laporan Tahunan Sekretariat Konsorsium Crisis Response Mechanism (CRM) 2021
Penulis:
Edison Butar Butar – Program Manager Sekretariat CRM
Peninjau dan Editor:
Steering Committee CRM
1. Albert Wirya – LBH Masyarakat
2. Irfani Nugraha – GWL Ina
3. Kanzha Vinaa – Sanggar Swara
4. Ryan Korbarri – Arus Pelangi
5. Yasmin Purba – UNAIDS Indonesia
Tata Letak:
Galih Gerryaldy
Konsorsium CRM lahir dari perjalanan panjang dalam merespon persekusi besar-besar terhadap kelompok minoritas seksual dan gender yang terjadi sejak tahun 2016. Sepanjang 2016 hingga 2017.
Judul:
KELOMPOK KERAGAMAN SEKSUAL DAN GENDER DI TENGAH PUSARAN PANDEMI:
ANTARA KERENTANAN DAN RESILIENSI
Studi Dampak COVID-19 terhadap Situasi Sosial, Ekonomi, dan Hukum Kelompok Keragaman
Seksual dan Gender di Indonesia
Tim Peneliti:
Arief Rahadian
Gabriella Devi Benedicta
Fatimah Az Zahro
Editor:
Albert Wirya
Penata Letak
Galih Gerryaldy
Tim Pengumpul Data (Enumerator):
Ajeng Kartika Dzhievie
Amek Adlian
Arya Made
Memay Harundja
M. Ridho R. Herewila
Yulis Setyawati
Reviewer:
Albert Wirya
Edison Butar-Butar
Irfan Nugraha
Kanzha Vinaa
Novia Puspitasari
Ryan Korbarri
Tengku Surya Mihari
Yasmin Purba
Diterbitkan atas kerjasama:
Konsorsium Crisis Response Mechanism (CRM) dan Kurawal Foundation pada Maret 2021
Tidak dapat dipungkiri, pandemi COVID-19 merupakan krisis global yang dampaknya relatif dirasakan masyarakat di seluruh penjuru dunia.
Introduction
1. This report is a joint submission of several non-governmental organizations working on the LGBTIQ Rights in Indonesia incorporated in the Crisis Response Mechanism (CRM) Consortium. The organizations which have contributed to this report are Arus Pelangi, Sanggar Swara, GWL INA, and Community Legal Aid Institute (LBHM)
2. Crisis Response Mechanism (CRM) is a national consortium which was established in July 2018. CRM has focused on resource mobilization for crisis prevention and crisis response for SOGIESC issues in Indonesia. CRM has members organizations, Arus Pelangi, Sanggar Swara, GWL INA, LBHM.
3. Arus Pelangi is an Indonesian Federation of LGBTIQ. Arus Pelangi Established in 2006 and focuses on advocacy for LGBTIQ Rights in Indonesia. Arus Pelangi has 17 organisational members across Indonesia.
4. Sanggar Swara is a young transgender woman organisation formed in June 2016, which focuses on the issues of education, empowerment, advocacy, and crisis management of young trans women in Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) area.
Contribution for the Adoption of the List of Prior Issue (LOI) in the 78th PreSessional Working Group of the CEDAW. VIOLENCE AGAINST TRANSGENDER AND LBQ WOMEN in INDONESIA.
LAPORAN STUDI
Pengembangan Strategi Advokasi
Antidiskriminasi bagi Kelompok Rentan di Indonesia
KOORDINATOR PENULIS
Nabila
ANGGOTA TIM PENULIS
Antoni Putra
Auditya Saputra
Fajri Nursyamsi
DESAIN SAMPUL DAN ISI
Ardi Yunanto dan Andang Kelana
xii + 152 hlm; 148 x 210 mm
ISBN: 978-623-92150-3-3
Laporan ini disusun sebagai bagian dari kerja sama
Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK)
dan Konsorsium Crisis Response Mechanism (CRM)
PENERBIT
Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK)
Puri Imperium Oce Plaza Unit G-9,
Jl. Kuningan Madya Kav. 5-6, Jakarta Selatan 12980
Telp. 021-83701809
www.pshk.or.id
Temuan tim menunjukkan bahwa terdapat lebih dari 30 kategori kelompok rentan yang terserak di berbagai peraturan perundangan-undangan.
I. INTRODUCTION
1. The Indonesian National Human Rights Commission (Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, popularly known and referred to by its acronym “Komnas HAM”), provides this submission to the United Nations Committee on Economic, Social and Cultural Rights (hereafter the Committee) with regard to the Indonesia‟s implementation of the International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights (IESCR).
2. This submission does not provide a complete assessment of Indonesia’s compliance with the IESCR, but only focus on the relevant recent and current areas of Komnas HAM’s works in regard to Komnas HAM’s role to monitor Indonesia’s Compliance with IESCR. The Indonesian National Commission on Human Rights (Komnas HAM) is an independent institution. Under the Law No. 39/1999 on Human Rights, Komnas HAM has objective to:
a) Develop conditions conducive to the implementation of human rights in accordance with Pancasila, the 1945 Constitution, the United Nations Charter, and the Universal Declaration of Human Rights; and
b) Improve the protection and upholding of human rights in the interests of the development of Indonesian people as a whole and their ability to participate in several aspects of life.
3. To achieve the aims, Article 76 states that Komnas HAM functions are to conduct study, research, dissemination, monitoring and mediation on human rights issues. Thus, Komnas HAM has statutory functions which are: dissemination of national and international human rights concepts, conducting research on various international human rights instruments with a view to recommending their ratification thereof or accession thereto,
Komnas HAM is quoted the research of Konsorsium Crisis Response Mechanism (CRM) and Kurawal Foundation, Gender and Sexual Diversity Groups in the Middle of the Pandemic: Between Vulnerability and Resilience; a Study of the Impact of COVID-19 on the Social, Economic and Legal Situation of Gender and Sexual Diversity Groups in Indonesia, March 2021 about lack of special measures to provide health services for vulnerable groups, such as people with disabilities, LGBT people
Judul:
Panduan Pertolongan Pertama Psikologis (Psychological First Aid) Bagi Pembela HAM LGBTIQ+ Di Indonesia
Penulis:
Venus Eleonora, Veronica Iswinahyu
Penanggungjawab:
Edison Butar Butar, Riska Carolina
Reviewer dan Editor:
Albert Wirya, Irfani Nugraha Kanzha Vinaa, Ryan Korbarri Yasmin Purba
Penata Letak:
Galih Gerryaldy
Diterbitkan atas kerjasama:
Konsorsium Crisis Response Mechanism, Jaringan Transgender Indonesia, perEMPUan melalui dukungan Program Voice Indonesia, Juni 2022.
Konsorsium Crisis Response Mechanism (CRM) mengembangkan paduan Pertolongan Pertama Psikologis (Psychological First Aid) bagi pembela HAM LGBTIQ+ sebagai panduan respons cepat dan pertama dalam penangan isu kesehatan mental atau psikologis individu LGBTIQ+ Pembela HAM di Indonesia.
Judul:
Pedoman Penilaian Risiko Bagi Individu LGBTI Pembela HAM
Penulis:
Fatkhurozi
Penanggungjawab:
Edison Butar Butar, Novia Puspitasari
Editor:
Miko Ginting
Penata Letak:
Galih Gerryaldy
Reviewer:
Albert Wirya, Edison Butar Butar, Irfani Nugraha, Kanzha Vinaa, Ryan Korbarri Yasmin Purba
Diterbitkan atas kerjasama:
Konsorsium Crisis Response Mechanism, Jaringan Transgender Indonesia, perEMPUan melalui dukungan Program Voice Indonesia, Februari 2022.
Lahirnya panduan ini tidak bisa dipisahkan dari mandat CRM sebagai konsorsium yang fokus dalam melakukan mobilisasi sumber daya untuk pencegahan dan penanganan krisis, khususnya dalam hal pencegahan. Panduan ini harapannya dapat menjadi tools yang dipakai oleh individu LGBTI Pembela HAM untuk secara berkala menilai tingkat risiko yang mereka alami. Penilaian ini juga diharapkan dapat berkontribusi pada penurunan kasus dan krisis terhadap individu LGBTI pembela HAM karena dalam panduan ini juga telah diberikan berbagai rekomendasi respons pada setiap level risiko yang terjadi.
I. INTRODUCTION
This report is a joint submission of 33 non-governmental organisations and community groups working on LGBTQIA+ Rights and marginalised community rights incorporated in the Indonesia National Coalition of the Marginalised Group against Discrimination on the basis of Sexual Orientation Gender Identity (SOGI). The coalition is convened by the Crisis Response Mechanism (CRM) Consortium, Free To Be Me (FTBM) and the ASEAN SOGIE Caucus. Aside from the convenors, the organisations which have contributed to this report are Arus Pelangi, Cangkang Queer, Circle of Imagine Society Timor, Deaf Queer Indonesia, Federasi Serikat Buruh Persatuan Indonesia, GAYa Nusantara, GWL-INA, Rojali Papua, Jakarta Feminist, Jaringan Equals Indonesia, Jaringan Transgender Indonesia, Kolektif Intersex, Komunitas Sehati Makassar, Lentera Anak Pelangi, Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat, Perempuan Mahardika, Rojali Papua, Rumah Cemara, Persaudaraan Korban Napza Indonesia, Indonesia Planned Parenthood Association, Pondok Pesantren Waria Alfatah Yogyakarta, SGRC, Sanggar SWARA, Solidaritas Perempuan, Srikandi Pasundan, Tarena, Transmen Indonesia, Youth Interfaith Forum on Sexuality (YIFoS), Yayasan Akbar Sumatera Barat, Yayasan Kebaya.
In this report, the organisations would like to bring to attention the assessment of Indonesia UPR 3rd cycle recommendation’s implementation, which remain unimplemented, along with the worsening violations of LGBTQIA+’s rights given the multi-dimensional impact of the COVID-19 pandemic.
This report is based on primary data collection through surveys, interviews, and national consultation with LGBTQIA+ rights defenders. Secondary data collection through desk review and media analysis was done to supplement the information.
This report highlighted the recomendation to repeal discriminatory laws against LGBTQIA+ and enact comprehensive anti-discrimination legislation and policies which protects all persons from all forms of discrimination based on sexual orientation, gender identity, gender expression and sex characteristics in all settings;
The Coalition represents 36 Indonesian NGOs or CSOs working to advocate and campaign for rights of vulnerable groups in Indonesia, which include groups of people with disabilities, people with HIV and key populations (drug users and sex workers), women, indigenous peoples, religious minorities and LGBTIQ people. This joint submission addresses issues faced by the vulnerable groups, except for the issue of LGBTIQ rights which the Coalition raised in a separate submission. A list of the organizations involved in this submission is provided in the Annex section.
This report highlighted the recomendation to adopt a comprehensive anti-discrimination legislation providing comprehensive recognition and legal protection of vulnerable groups
Kami atas nama kelompok rentan lintas sektor dan lintas isu di Indonesia
MENDEKLARASIKAN
1. Bahwa kami berkomitmen untuk bersama-sama mengehentikan segala bentuk diskriminasi bagi kelompok rentan di Indonesia yang diakibatkan karena faktor kerentanan fisik, sosial, ekonomi, dan lingkungan.
2. Bahwa kami berkomitmen untuk bersolidaritas dengan kelompok sesama isu maupun lintas isu untuk mendorong dan menciptakan lingkungan yang mendukung dan bebas dari diskriminasi bagi kelompok rentan di Indonesia.
3. Bahwa, untuk kepnetingan Deklarasi ini, kami mendefinisikan kelompok rentan sebagai berikut:
a. Suatu kondisi yang dialami oleh seseorang atau kelompok yang mengakibatkan keterbatasan akses pemenuhan hak karena adanya hambatan budaya, norma serta kebijakan yang berlaku; atau
b. Seseorang atau kelompok yang mengalami ketidakadilan akibat adanya pembakuan nilai yang bias terhadap SOGIESC, keyakinan dan kepercayaan, warna kulit, disabilitas, pekerjaan, status kesehatan, dan lingkungan.
Judul:
Panduan Evakuasi CRM
Panduan Evakuasi CRM ini disusun melalui Pertemuan Lokakarya Lokakarya Finalisasi Formulir Teknis Respon Krisis yang diadakan pada 19 – 22 Juli 2022 di Hotel Luminor Kota.
Tim Penyusun Penanggung Jawab:
Steering Committee CRM
Penulis:
1. Ryan Korbarri
2. Riska Carolina
3. Irfani Nugraha
4. Sugiyono
5. Kanzha Vinaa
6. Yasmin Purba
7. Edison Butar Butar
8. Albert Wirya
9. David Hartanto
Layout:
Galih Gerryaldy
Edisi 1:
Juli 2022
CRM Consortium 2022
Panduan Evakuasi CRM ini disusun melalui Pertemuan Lokakarya Internal Finalisasi Formulir Teknis Respon Krisis yang diadakan pada 19 – 22 Juli 2022 di Hotel Luminor Kota. Panduan evakuasi ini akan digunakan sebagai acuan bagi CRM dan korban/klien yang mengakses dana evakuasi kepada CRM.
Judul:
Hukum yang [Seharusnya] Berdaya untuk Semua: Kumpulan Tulisan Tentang Urgensi Legislasi Anti Diskriminasi Komprehensif di Indonesia
Penyunting Bahasa:
Miko Ginting
Penyunting Akhir:
Albert Wirya
Penata Letak:
Galih Gerryaldy
Penulis:
Auditya Saputra, Mamik Sri Supatmi, Ikhsan Yosarie, Asfinawati, Sulistyowati Irianto, Antoni Putra, Asmin Fransiska, Usman Hamid, Eka Putra, Nikodemus Niko
Diterbitkan atas Kerjasama:
Konsorsium Crisis Response Mechanism dan Free To Be, Oktober 2022
Buku ini tentu dihadirkan bagi khalayak ramai, tanpa terkecuali. Namun, terlebih penting, semua gagasan dan desakan dari kumpulan tulisan ini dibebankan kepada negara, in casu pembentuk undang-undang. Proses dan substansi legislasi sama pentingnya, tetapi terlebih penting adalah pembentuk undang-undang mengambil jalan keberpihakan untuk mempersempit kerentanan dan diskriminasi melalui mandat legislasi yang dimiliki. Legislasi anti-diskriminasi bukanlah sarana untuk melakukan pembedaan baru, melainkan penguatan kehadiran negara untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak mereka yang selama ini didiskriminasi dan direntankan.
Kini, negara diberikan kesempatan untuk hadir bagi setiap orang, tanpa terkecuali, melalui legislasi anti-diskriminasi yang utuh dan lengkap. Tantangan untuk memberdayakan hukum dalam praktik selalu ada, tetapi setidaknya legislasi anti-diskriminasi yang mengikutsertakan dan melindungi semua dapat menjadi penanda bahwa tidak ada seorang manusia pun yang diabaikan, disingkirkan, atau dihilangkan dari haknya untuk mendapatkan perlindungan di negara ini.
Kami atas nama kelompok rentan lintas sektor dan lintas isu di Indonesia
MENDEKLARASIKAN
1. Bahwa kami berkomitmen untuk bersama-sama mengehentikan segala bentuk diskriminasi bagi kelompok rentan di Indonesia yang diakibatkan karena faktor kerentanan fisik, sosial, ekonomi, dan lingkungan.
2. Bahwa kami berkomitmen untuk bersolidaritas dengan kelompok sesama isu maupun lintas isu untuk mendorong dan menciptakan lingkungan yang mendukung dan bebas dari diskriminasi bagi kelompok rentan di Indonesia.
3. Bahwa, untuk kepnetingan Deklarasi ini, kami mendefinisikan kelompok rentan sebagai berikut:
a. Suatu kondisi yang dialami oleh seseorang atau kelompok yang mengakibatkan keterbatasan akses pemenuhan hak karena adanya hambatan budaya, norma serta kebijakan yang berlaku; atau
b. Seseorang atau kelompok yang mengalami ketidakadilan akibat adanya pembakuan nilai yang bias terhadap SOGIESC, keyakinan dan kepercayaan, warna kulit, disabilitas, pekerjaan, status kesehatan, dan lingkungan.
Judul:
Panduan Evakuasi CRM
Panduan Evakuasi CRM ini disusun melalui Pertemuan Lokakarya Lokakarya Finalisasi Formulir Teknis Respon Krisis yang diadakan pada 19 – 22 Juli 2022 di Hotel Luminor Kota.
Tim Penyusun Penanggung Jawab:
Steering Committee CRM
Penulis:
1. Ryan Korbarri
2. Riska Carolina
3. Irfani Nugraha
4. Sugiyono
5. Kanzha Vinaa
6. Yasmin Purba
7. Edison Butar Butar
8. Albert Wirya
9. David Hartanto
Layout:
Galih Gerryaldy
Edisi 1:
Juli 2022
CRM Consortium 2022
Panduan Evakuasi CRM ini disusun melalui Pertemuan Lokakarya Internal Finalisasi Formulir Teknis Respon Krisis yang diadakan pada 19 – 22 Juli 2022 di Hotel Luminor Kota. Panduan evakuasi ini akan digunakan sebagai acuan bagi CRM dan korban/klien yang mengakses dana evakuasi kepada CRM.
Judul:
Hukum yang [Seharusnya] Berdaya untuk Semua: Kumpulan Tulisan Tentang Urgensi Legislasi Anti Diskriminasi Komprehensif di Indonesia
Penyunting Bahasa:
Miko Ginting
Penyunting Akhir:
Albert Wirya
Penata Letak:
Galih Gerryaldy
Penulis:
Auditya Saputra, Mamik Sri Supatmi, Ikhsan Yosarie, Asfinawati, Sulistyowati Irianto, Antoni Putra, Asmin Fransiska, Usman Hamid, Eka Putra, Nikodemus Niko
Diterbitkan atas Kerjasama:
Konsorsium Crisis Response Mechanism dan Free To Be, Oktober 2022
Buku ini tentu dihadirkan bagi khalayak ramai, tanpa terkecuali. Namun, terlebih penting, semua gagasan dan desakan dari kumpulan tulisan ini dibebankan kepada negara, in casu pembentuk undang-undang. Proses dan substansi legislasi sama pentingnya, tetapi terlebih penting adalah pembentuk undang-undang mengambil jalan keberpihakan untuk mempersempit kerentanan dan diskriminasi melalui mandat legislasi yang dimiliki. Legislasi anti-diskriminasi bukanlah sarana untuk melakukan pembedaan baru, melainkan penguatan kehadiran negara untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak mereka yang selama ini didiskriminasi dan direntankan.
Kini, negara diberikan kesempatan untuk hadir bagi setiap orang, tanpa terkecuali, melalui legislasi anti-diskriminasi yang utuh dan lengkap. Tantangan untuk memberdayakan hukum dalam praktik selalu ada, tetapi setidaknya legislasi anti-diskriminasi yang mengikutsertakan dan melindungi semua dapat menjadi penanda bahwa tidak ada seorang manusia pun yang diabaikan, disingkirkan, atau dihilangkan dari haknya untuk mendapatkan perlindungan di negara ini.
INFORMASI PUBLIKASI
Judul:
MODUL PELATIHAN ADVOKASI LEGISLASI ANTIDISKRIMINASI BAGI KELOMPOK RENTAN
DI INDONESIA
Tim Penulis:
1. Muhammad Afif Abdul Qoyim
2. Novia Puspitasari
3. Hisyam Ikhtiar
4. Genia Teresia
5. Ma’ruf Bajammal
6. Tengku Raka
Editor:
Albert Wirya
Penata Letak:
Galih Gerryaldy
Pengulas:
1. Marina Nasution
2. Hendrik Rosdinar
3. Steering Committee Konsorsium CRM
© 2022 Konsorsium Crisis Response Mechanism (CRM)
Modul ini digunakan untuk materi pelatihan advokasi legislasi anti-diskriminasi, dengan tujuan utama untuk menyebarkan prinsip non diskriminasi.
Judul:
Panduan Evakuasi CRM
Panduan Evakuasi CRM ini disusun melalui Pertemuan Lokakarya Lokakarya Finalisasi Formulir Teknis Respon Krisis yang diadakan pada 19 – 22 Juli 2022 di Hotel Luminor Kota.
Tim Penyusun Penanggung Jawab:
Steering Committee CRM
Penulis:
1. Ryan Korbarri
2. Riska Carolina
3. Irfani Nugraha
4. Sugiyono
5. Kanzha Vinaa
6. Yasmin Purba
7. Edison Butar Butar
8. Albert Wirya
9. David Hartanto
Layout:
Galih Gerryaldy
Edisi 1:
Juli 2022
CRM Consortium 2022
Panduan Evakuasi CRM ini disusun melalui Pertemuan Lokakarya Internal Finalisasi Formulir Teknis Respon Krisis yang diadakan pada 19 – 22 Juli 2022 di Hotel Luminor Kota. Panduan evakuasi ini akan digunakan sebagai acuan bagi CRM dan korban/klien yang mengakses dana evakuasi kepada CRM.
Judul:
Potensi Dampak KUHP pada LGBTIQ dan Populasi Kunci
Penyunting:
Yasmin Purba
Penata Letak:
Galih Gerryaldy
Penulis:
Riska Carolina
Diterbitkan atas Kerjasama:
Konsorsium Crisis Response Mechanism, Desember 2023
Judul:
Potensi Dampak KUHP pada LGBTIQ dan Populasi Kunci
Penyunting:
Yasmin Purba
Penata Letak:
Galih Gerryaldy
Penulis:
Riska Carolina
Diterbitkan atas Kerjasama:
Konsorsium Crisis Response Mechanism, Desember 2023
Buku ini memuat tentang proses, sejarah dan potensi dampak KUHP pada LGBTIQ dan Populasi Kunci. Buku ini juga memberikan rekomendasi pokok untuk digunakan dalam advokasi ke depan sampai KUHP mulai berlaku di 2026.
Kami atas nama kelompok rentan lintas sektor dan lintas isu di Indonesia
MENDEKLARASIKAN
1. Bahwa kami berkomitmen untuk bersama-sama mengehentikan segala bentuk diskriminasi bagi kelompok rentan di Indonesia yang diakibatkan karena faktor kerentanan fisik, sosial, ekonomi, dan lingkungan.
2. Bahwa kami berkomitmen untuk bersolidaritas dengan kelompok sesama isu maupun lintas isu untuk mendorong dan menciptakan lingkungan yang mendukung dan bebas dari diskriminasi bagi kelompok rentan di Indonesia.
3. Bahwa, untuk kepnetingan Deklarasi ini, kami mendefinisikan kelompok rentan sebagai berikut:
a. Suatu kondisi yang dialami oleh seseorang atau kelompok yang mengakibatkan keterbatasan akses pemenuhan hak karena adanya hambatan budaya, norma serta kebijakan yang berlaku; atau
b. Seseorang atau kelompok yang mengalami ketidakadilan akibat adanya pembakuan nilai yang bias terhadap SOGIESC, keyakinan dan kepercayaan, warna kulit, disabilitas, pekerjaan, status kesehatan, dan lingkungan.
Judul:
Panduan Evakuasi CRM
Panduan Evakuasi CRM ini disusun melalui Pertemuan Lokakarya Lokakarya Finalisasi Formulir Teknis Respon Krisis yang diadakan pada 19 – 22 Juli 2022 di Hotel Luminor Kota.
Tim Penyusun Penanggung Jawab:
Steering Committee CRM
Penulis:
1. Ryan Korbarri
2. Riska Carolina
3. Irfani Nugraha
4. Sugiyono
5. Kanzha Vinaa
6. Yasmin Purba
7. Edison Butar Butar
8. Albert Wirya
9. David Hartanto
Layout:
Galih Gerryaldy
Edisi 1:
Juli 2022
CRM Consortium 2022
Panduan Evakuasi CRM ini disusun melalui Pertemuan Lokakarya Internal Finalisasi Formulir Teknis Respon Krisis yang diadakan pada 19 – 22 Juli 2022 di Hotel Luminor Kota. Panduan evakuasi ini akan digunakan sebagai acuan bagi CRM dan korban/klien yang mengakses dana evakuasi kepada CRM.
Maaf, kamu tidak memenuhi kriteria penilaian risiko ini. Penilaian ini adalah untuk pembela HAM LGBTIQ, baik yang bergabung di organisasi maupun tidak.